
oleh Diva Aulia Khusna Wardani
Animasi Nussa dan Rara bercerita tentang 2 orang saudara laki-laki dan perempuan yang ditujukan untuk menjawab kekhawatiran para orang tua dalam menemukan animasi yang cocok dan pas untuk menjadi tontonan anak-anak mereka.
Di abad ke-21 ini, banyak sekali pilihan tontonan baik di televisi, bioskop, maupun situs-situs di internet seperti YouTube. Namun, orang tua sering kali khawatir terhadap tontonan yang ditonton oleh anak-anaknya, apalagi untuk anak-anak yang masih dibawah umur. Banyak sekali ditemukan kartun-kartun yang mengandung unsur kekerasan dan unsur lainnya yang tak cocok untuk dipertontonkan kepada anak-anak seusia mereka.
Pada tanggal 20 November 2018 kemarin, akun YouTube dengan nama @nussaofficial mengunggah episode pertama dari animasi kartun kelas internasional karya anak bangsa berjudul Nussa dan Rara. Hal ini pun seketika menjadi viral di dunia maya. Dengan episode pertama berjudul ‘NUSSA : TIDUR SENDIRI, GAK TAKUT!’, yang diunggah dengan durasi 3 menit 29 detik itu, banyak sekali orang yang berkomentar dan mengatakan bahwa durasi dari unggahan tersebut sangatlah singkat. Namun secara kesuluruhan, unggahan itu mendapat banyak respon dan komentar positif. Hingga hari ini, 2 hari setelah video tersebut diunggah, video tersebut telah ditonton sebanyak 1,6 juta kali dan akun @nussaofficial telah mempunyai 398 ribu subscriber. Animasi Nussa dan Rara pun sukses bertengger menempati posisi trending nomor 2 di YouTube.
Hal ini tentunya menampik anggapan-anggapan bahwa animasi Indonesia masih tetinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Terlebih, kartun Nussa dan Rara mengusung tema pembelajaran tanpa membuat penonton merasa digurui. Dari segi grafik, pengisian suara, dan ceritanya disusun dengan sangat apik.
Animasi Nussa dan Rara pun tengah ramai diperbincangkan oleh para warganet. Diusung oleh studio animasi ternama Indonesia, The Little Giantz. Saat ini animasi Nussa dan Rara masih belum ditayangkan di televisi, namun dapat ditonton secara gratis di YouTube.
Sebagai pelajar, kita bisa sedikit demi sedikit mempelajari tentang dunia animasi. Misalnya saja dengan mengikuti perkumpulan, komunitas, atau ekstrakulikuler di sekolah yang berhubungan dengan animasi atau desain grafis. Dari sana, kita dapat mengembangkan ilmu-ilmu yang kita peroleh sehingga kita dapat menciptakan suatu karya yang semoga dapat kita perkenalkan ke kancah internasional. Jika demikian, maka kita telah turut memajukan dunia animasi di Indonesia, apalagi jika itu bermanfaat.